Cara Membuat Jaringan Server Client DHCP Debian dengan Windows menggunakan VirtualBox
1. Buka VirtualBox, lalu klik kanan pada Debian dan pilih Properties
2. Pilih Tab Network. Lalu pada Adapter satu pilih “Host-Only Adapter” dan Promiscuous-nya pilih “Allow All”
3. Kemudian pada Adapter dua pilih “Internal Network” dan Promiscuous-nya pilih “Allow All”. Setelah itu klik ok.
4. Lalu klik kanan pada Windows dan pilih Properties
5. Pilih Tab Network. Lalu pada Adapter satu pilih “Internal Network” dan Promiscuous-nya pilih “Allow All”
6. Jika sudah, masuk ke Debian untuk memulai konfigurasi servernya. Masuk sebagai root, kemudian ketikan nano /etc/network/interfaces untuk mengkonfigurasi IP address server.
7. Setelah terbuka, ketikan di bawahnya seperti ini :
8. Jika sudah, simpan hasil konfigurasinya dengan menekan CTRL+X, Y, enter.
9. Lalu restart service network nya dengan mengetikan perintah /etc/init.d/networking restart
10. Verifikasi hasil konfigurasi tadi dengan mengetikan ifconfig
11. Setelah itu instal DHCP Server pada debian. (jika sudah terinstal, abaikan langkah ini). Cara instal nya yaitu pastikan Debian anda sudah terkoneksi internet dan bisa internetan. Jika sudah bisa, ketikan perintah aptitude install isc-dhcp-server. Tunggu beberapa saat hingga selesai
12. Jika sudah selesai, cek kembali apakah DHCP server telah terinstal dengan mengetikan perintah dpkg –get-selections | grep isc-dhcp
13. Setelah itu ketikan nano /etc/default/isc-dhcp-server
14. Setelah terbuka, menuju lah ke paling bawah hingga pada text INTERFACES=””. Tuliskan eth1 diantara tanda petik dua itu. Jika sudah simpan hasil konfigurasi tersebut.
15. Setelah itu ketikan cd /etc/dhcp/. Lalu ketikan lagi pwd untuk memastikan bahwa Anda sudah berada pada /etc/dhcp
16. Jika sudah masuk ke direktori /etc/dhcp, ketikan lagi cp dhcpd.conf dhcpd.conf.backup
17. Setelah itu ketikan nano dhcpd.conf
18. Kemudian edit pada baris :
19. Setelah itu restart isc-dhcp-server dengan mengetikan service isc-dhcp-server restart. Setelah restart lihat status dhcp server untuk memastikan dhcp server sudah aktif dengan mengetikan service isc-dhcp-server status
20. Jika sudah, verifikasi hasil konfigurasi server tadi dengan menge-ping IP Address yang dibuat tadi. Ketikan perintah ping 192.168.1.1 dan jika sudah reply ketikan lagi ping 10.10.10.1.
21. Jika sudah selesai dalam konfigurasi server, sekarang saatnya berpindah ke windows sebagai client. Pada di Windows, buka control Panel.
22. Lalu pilih Network and Internet Connections
23. Lalu pilih Windows Firewall
24. Lalu pilih Off untuk mematikan windows firewall-nya. Jika sudah, klik ok.
25. Setelah itu masuk ke Network Connections
26. Pada Local Area Netwrok, klik kanan lalu pilih properties.
27. Lalu klik pada Internet Protocol(TCP/IP), dan klik properties.
28. Pastikan bahwa setingan pada TCP/IP ini adalah Obtain an IP Address Automatically. Jika sudah klik ok.
29. Lalu klik close
30. Setelah itu klik kanan lagi pada Local Area Network lalu pilih Repair untuk mendapatkan IP Address dari server debian.
31. Tunggu hingga selesai.
32. Jika sudah, klik kanan lagi pada Local Area Network lalu pilih Status.
33. Lalu pindah ke tab Support lalu klik details.
34. Disitu ada detail dari IP yang sudah kita dapatkan dari server.
4. Lalu klik kanan pada Windows dan pilih Properties
auto eth0
iface eth0 inet static
address 10.10.10.1
network 10.10.10.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 10.10.10.255
auto eth1
iface eth1 inet static
addres 192.168.1.1
network 192.168.1.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.1.255
9. Lalu restart service network nya dengan mengetikan perintah /etc/init.d/networking restart
10. Verifikasi hasil konfigurasi tadi dengan mengetikan ifconfig
12. Jika sudah selesai, cek kembali apakah DHCP server telah terinstal dengan mengetikan perintah dpkg –get-selections | grep isc-dhcp
14. Setelah terbuka, menuju lah ke paling bawah hingga pada text INTERFACES=””. Tuliskan eth1 diantara tanda petik dua itu. Jika sudah simpan hasil konfigurasi tersebut.
16. Jika sudah masuk ke direktori /etc/dhcp, ketikan lagi cp dhcpd.conf dhcpd.conf.backup
18. Kemudian edit pada baris :
a. 13 = ganti
“example.org” menjadi “smkn3mtr.sch.id”
b. 14 = ganti
“ns1.example.org, ns2.example.org” menjadi “192.168.1.2, 8.8.8.8”
c. 16 = ganti “600”
menjadi “3600”
d. 21 = hilangkan
tanda # pada text “authoritative”
e. 50 = hilangkan
tanda # dan ketikan seperti ini subnet 192.168.1.0 netmask
255.255.255.255 {
f.
51 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini range
192.168.1.5 192.168.1.20;
g.
52 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini option
domain-name-servers 192.168.1.1, 8.8.8.8;
h.
53 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini option
domain-name “smkn3mtr.sch.id”;
i.
54 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini option routers 192.168.1.1;
j.
55 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini option
broadcast-address 192.168.1.255;
k.
56 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini default-lease-time
3600;
l.
57 = hilangkan tanda # dan ketikan seperti ini max-lease-time
7200;
m.
58 = hilangkan tanda #
Setelah selesai,
simpan hasil konfigurasi.
21. Jika sudah selesai dalam konfigurasi server, sekarang saatnya berpindah ke windows sebagai client. Pada di Windows, buka control Panel.
23. Lalu pilih Windows Firewall
24. Lalu pilih Off untuk mematikan windows firewall-nya. Jika sudah, klik ok.
25. Setelah itu masuk ke Network Connections
26. Pada Local Area Netwrok, klik kanan lalu pilih properties.
28. Pastikan bahwa setingan pada TCP/IP ini adalah Obtain an IP Address Automatically. Jika sudah klik ok.
32. Jika sudah, klik kanan lagi pada Local Area Network lalu pilih Status.
Komentar
Posting Komentar